Minggu, 13 Desember 2009

SMKN 1 Bintan Latih Pemuda Putus Sekolah dan Pengangguran menjadi Montir dan Wirausahawan Muda


Teknosainsnews: SMK Negeri 1 Bintan memberikan pelatihan montir bagi 20 remaja putus sekolah di Tanjunguban dan sekitarnya. Pelatihan ini berkenaan dengan Program Kecakapan Hidup (PKH) dan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) untuk remaja putus sekolah, pengangguran serta belum memiliki keterampilan.


”Ini kegiatan pertamakali, sebagai wujud kepedulian sekolah untuk meningkatkan skill generasi muda,” ujar Kepala SMK I Bintan Wiharjo kepada reporter Teknosainsnews Sabtu (5/12).


Wiharjo mengatakan pelatihan atau diklat montir diikuti oleh 20 peserta dan dilaksanakan selama tiga bulan penuh. Selama tiga bulan itu, lanjutnya, para peserta memperoleh pengetahuan tentang bagaimana menjadi seorang montir mandiri.


Selama tiga bulan, dua bulan untuk pengenalan tentang montir dan satu bulan praktek atau magang di lapangan. Tujuan diadakan magang yaitu agar peserta pelatihan tersebut bisa beradaptasi dengan pekerjaa yang sebenarnya di lapangan.


Adapun sasaran program ini yaitu selain mendidik sekaligus juga melatih para remaja putus sekolah dan para pengangguran agar memiliki bekal usaha. edangkan tujuannya yaitu membentuk pelaku-pelaku usaha mandiri dan siap di lapangan.


Yang cukup membanggakan, kata Wiharjo, peserta pelatihan ternyata ada yang memiliki jiwa kewirausahaan. ”Dua di antara mereka, sudah membuka usaha sendiri,” ucap Wiharjo.


Ke depan, kata Wiharjo, SMK Negeri 1 Bintan akan melaksanakan program serupa PKH - PLS, namun dibidang lain seperti Komputer, Elektronika atau Bangunan. (JP)

Kamis, 10 Desember 2009

SMKN 1 Bintan Meraih Peringkat Akreditasi A, Bersiap Menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)


Teknosainsnews: Kerja keras segenap citivitas SMKN 1 Bintan membuahkan hasil. Sesuai hasil akreditasi diketahui peringkat akreditasi A untuk jurusan Teknik Elektronika Industri (TEI) dan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) peringkat B.

Sekolah SMKN 1 Bintan yang berdiri mulai tahun 2006 lalu, terus berusaha meningkatkan kualitasnya. Baru-baru ini yang patut dibanggakan dengan sekolah yang baru memasuki tahun ke-empat mulai melakukan aktivitas belajar mengajar mempersiapkan diri untuk diakreditasi.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Akademik Joko Prasetiyo, S.Pd membagi tugas untuk masing-masing guru dan juga karyawan sekolah. Persiapan untuk akreditasi tidak boleh dianggap sepele, karena harus ada pembuktian.

Dua orang tim asesor dari Badan Skreditasi Provinsi Kepri (BAP) datang hari Selasa-Kamis, tanggal 11-13 Agustus 2009 yang lalu melakukan visitasi (kunjungan) untuk klarifikasi data Instrumen Evaluasi Diri (IED) yang diisi pihak sekolah (SMKN 1 Bintan, red) dengan kondisi aktual. Ada pun penilaian dari asesor meliputi 8 Standar Nasional Pendidikan (8 SNP) yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian.

Setelah dilakukan kunjungan, civitas SMKN 1 Bintan, yakin akan mendapatkan hasil yang cukup baik. Karena semua yang dinilai bisa dipenuhi. Ternyata harapan tersebut benar adanya. Berdasarkan pengumuman di media cetak, Selasa 17 November 2009, SMKN 1 Bintan peringkat akreditasi A untuk jurusan TEI dan B untuk TKJ.

‘’Saya baru mendapat SMS dari Bapak Joko, tentang peringkat Akreditasi yang sudah dikeluarkan hasilnya, nilai A dan B tentu patut disyukuri dan akan semakin menambah semangat seluruh guru, karyawan dan siswa untuk terus meningkatkan kwalitas ke depan,’’ Rikson Situmeang, S.Pd salah seorang guru SMKN Bintan menanggapi begitu menerima SMS tersebut.

Dikatakan Joko Prasetiyo, pengumuman tersebut berdasarkan rapat pleno BAP-S/M Selasa 10 November 2009. ‘’Kalau kita lihat pengumuman di media cetak, sekolah kita (SMKN 1 Bintan, red) satu-satunya yang mendapatkan peringkat akreditasi A di wilayah Kabupaten Bintan,’’ungkapnya.

Kendati demikian, ke depan masih ada perjuangan seluruh civitas SMKN 1 Bintan, karena masih ada 2 jurusan yakni Teknik Mekanik Otomotif (TMO) dan Teknik Konstruksi Bangunan Sederhana (TKB) yang masih perlu diakreditasi.

Dengan adanya akreditasi, suatu sekolah sudah dianggap layak untuk melakukan kegiatan belajar mengajar berdasarkan 8 standar nasional pendidikan. Apalagi peringkatnya sangat baik peringkat A dan B.

Dengan hasil akreditasi tersebut, kata Joko ke depannya bisa mengajukan ke sekolah standar nasional (SSN) dan selanjutnya ke Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). ‘’Sekarang sekolah kita rintisan sekolah standar nasional,’’bebernya. (RS/JP)

Jumat, 04 Desember 2009

Bank Riau Tanjunguban ‘Terjun’ Ke Kelas


Teknosainnews : Siswa-siswi kelas XII Teknik Komputer Jaringan (TKJ) SMKN 1 Bintan berkesempatan mendapat pengajaran dari Kepala Cabang Bank Riau Cabang Tanjunguban, Kamis (26/11) kemarin. Banyak hal yang disampaikan dan tentunya sangat bermanfaat bagi siswa-siswi.
Sebelum Kepala Cabang Bank Riau Imran dan Bagian Kredit Riki A menyampaikan pemaparannya terlebih dahulu guru Kewirausahaan SMKN 1 Bintan Rikson Situmeang S.Pd memperkenalkan dan menyampaikan trimakasih kepada pihak Bank Riau Tanjunguban yang telah meluangkan waktunya untuk mengajar di sekolah itu. ‘’Trimakasih, atas kesediaan bapak pimpinan Bank Riau Cabang Tanjunguban dan Pak Riki yang telah meluangkan waktunya pada pagi hari ini,’’kata Rikson Situmeang.
Sebelum menyampaikan materi, terlebih dahulu Imran memberikan motivasi supaya para siswa tetap bersemangat terutama dalam belajar. ‘’Saya berasal dari pulau yang jauh, namun terus bersemangat dan sekarang bisa dipercaya memimpin di Bank Riau Tanjunguban,’’kata Imran.
Setelah disampaikan pemaparan materi, cukup banyak pertanyaan dari siswa, baik tentang kepemilikan saham Bank Riau dan syarat untuk memperoleh kredit.
Riki A menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi nasabah yang perlu diperhatikan. ‘’Ada 5 C yang menjadi perhatian bank,’’bebernya.
Sebelum pengajaran berakhir yang berlangsung selama 45 menit itu, Rikson Situmeang menyampaikan kiranya pihak Bank Riau Cabang Tanjunguban tidak bosan-bosannya untuk meluangkan waktunya suatu hari kelak bisa hadir lagi sebagai pengajar di kelas SMKN 1 Bintan.
Dengan adanya pemaparan dari pihak Bank Riau Cabang Tanjunguban diharapkan banyak masukan yang dapat diperoleh siswa, lantaran yang mengajar langsung dari pelaksana teknis di bank.
Ditambahkan Rikson Situmeang, kelas XII pada bidang studi kewirausahaan memang ada satu bab yang membahas menyangkut perbankkan dan kredit, sehingga dengan adanya penyampaian materi dari Bank Riau cabang Tanjunguban sangat bermanfaat.(RS)

Cegah Narkoba, Tes Urin Ratusan Siswa

Teknosainnews : Badan Narkotika Kabupaten Bintan mengadakan program pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba (P4GN) di SMA Negeri 5 Bintan Utara Tanjunguban, Kamis (19/11) kemarin. Pada kesempatan itu dilakukan tes urin bagi ratusan siswa sebagai upaya pencegahan (preventif) terhadap penyalahgunaan Narkoba.
Sebanyak 450 siswa-siswi hadir pada kesempatan itu yang berasal dari siswa SMA/SMK dari Bintan dan 200 dari SMA/SMK Kijang. SMKN 1 Bintan mengirim sebanyak 49 orang siswa yang didampingi 4 orang guru antara lain Joko Subiyakto, S.Pd, Tahan Aritonang S.Pd, Joko Prasetyo, S.Pd dan Faujiah Habsyah S.Pd.
Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut BNK melakukan tes urine bagi pelajar dari Bintan Utara (Binut) dan Kecamatan Bintan Timur (Bintim) dengan maksud melakukan tindakan preventif terhadap penggunaan Narkoba. ‘’iswa yang kita bawa ada 49 orang laki-laki semuanya dites urinnya,’’kata Tahan Aritonang, kepada teknosainsnews usai pelaksanaan kegiatan.
Selain SMKN 1 Bintan juga di hadiri sekolah lain yang ada di Kecamatan Binut antara lain, SMA Negeri 5, SMK Perkapalan, SMK Muhammadyah, SMK YKPP. Dari Kecamatan Bintan Timur antara lain, SMA Negeri 1 Bintan, SMKN 2 Bintan, MAN dan SMK Perikanan dan kelautan.
Setelah dilakukan tes urin pihak BNN Kabupaten Bintan menyampaikan hasil tesnya baru akan diketahui 2 minggu kemudian dan disampaikan masing-masing sekolah. ‘’kita belum tahu hasilnya karena 2 minggu lagi baru disampaikan ke sekolah-sekolah masing-masing,’’ beber Tahan.
Adapun harapan dengan dilaksanakan kegiatan tersebut mudah-mudahan pelajar-pelajar Kabupaten Bintan dapat terhindar dari bahaya NAPZA.’’Say No to Drug,’’’ ungkap tahan dengan semangat.(Ze/Rs)

Debat Calon Pemilihan Ketua OSIS



Ruangan kelas X Teknik Elektronika Industri (TEI) yang biasanya tempat belajar para siswa SMKN 1 Bintan berbeda pada hari Selasa (13/11) lalu. Suasana ruangan semakin hangat seiring dengan adanya debat pemilihan Ketua OSIS SMKN 1 Bintan periode 2009-2010.
Beberapa nama muncul sebagai calon ketua OSIS diantaranya Suzilah dan Siti Nurhidayati kelas X Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Topan Okta Pratama dan Trias Priyo Bowo dari kelas X TEI. Kemudian muncul kandidat lain Romel dan Yudi Astira dari X Teknik Mesin otomotif (TMO).
Dari kelas XI, juga diramaikan kandidat Robby Andrean dan Wawan Setiawan dari kelas XI TMO, Oki Andri Vionata dari kelas XI TKJ dan dari kelas XI Teknik Konstruksi Bangunan (TKB) Tri Hartari.
Sebelum dilakukan pemilihan, setiap calon terlebih dahulu menyampaikan visi dan misi dihadapan para calon dan siswa-siswi, mantan pengurus OSIS periode sebelumnya. Jelas, pada saat penyampaian visi dan misi mendapat perhatian serius dari semua yang hadir di ruangan tersebut. ‘’Semua calon menyampaikan visi dan misi,’’kata Leni salah seorang siswi kepada wartawan sekolah (WS) Dedet Gianta usai pemilihan dilaksanakan.
Singkatnya, pemilihan pun berlangsung yang dipandu Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 1 Bintan Nanik S S.Pd dan Tahan Aritonang S.Pd serta Zulfan Efendi S.Pd.
Tibalah pada saat perhitungan suara dua kandidat bersaing ketat dan hanya berbeda satu saura saja. Robby Andrean mengantongi sebanyak 23 suara sedangkan Oki Andri Vionata mendapat 22 suara. Akhirnya Robby Andrean yang mendapatkan suara paling banyak otomatis menjadi ketua OSIS dan Oki Andri Vionata menjadi wakil Ketua OSIS SMKN 1 Bintan periode 2009-2010.
Tiga hari kemudian dilakukan pelantikan pada hari Senin (16/11) lalu, dilakukan pelantikan oleh Kepala Sekolah SMKN 1 Bintan Drs Wiharjo M.Pd usai upacara bendera.
Ditempat terpisah, Dedet Gianta yang dipercaya menjadi Ketua Seksi Kebersihan dan Kesehatan menyampaikan mereka siap mendukung semua kegiatan OSIS. ‘’Kita sudah beberapa kali mengadakan rapat, dan rapat berikutnya segera diadakan kembali menyangkut program OSIS,’’ beber Dedet. (DG)

Sabtu, 28 November 2009

Pembelajaran Akselerasi (Accelerated Learning)


Oleh : Joko Prasetiyo, S.Pd

Pembelajaran Akselerasi (Accelerated learning) sudah berkembang sejak 1970. Ide pembelajaran ini berangkat dari hasil temuan Dr. Lozanov pada tahun 1950 yang menangani pasien gangguan psikologis dengan teknik-teknik sugesti dan menenangakan mereka dengan musik barok (abad 17). Teknik ini berhasil menyembuhkan pasien tersebut dan Dr. Lazanov menyebut ini sebagai ”cadangan pikiran yang tersembunyi”. Kemudian Dr. Lozanov mengadakan penelitian ilmu jiwa untuk memberi sugesti kepada siswa dalam pembelajaran. Dengan mengaktifkan cadangan gelombang otak pada siswa dan keberadaan jiwa dalam memimpin pribadi membuat konsentrasi, mental, disiplin dan perenungan dengan musik dalam keadaan yang rilek untuk meningkatkan memori. Ternyata siswa dapat menyerap perlajaran bahasa asing lebih cepat, musik, sugesti positif, mainan anak-anak memungkinkan selain pembelajaran cepat juga jauh lebih efektif.
Pembelajaran Akselerasi (Accelerated Learning/AL) adalah salah satu cara belajar alamiah yang menggugah sepenuhnya kemampuan belajar para pebelajar, membuat belajar lebih menyenangkan dan memuaskan serta memberikan sumbangan sepenuhnya pada kebahagiaan, kecerdasan, kompetensi dan keberhasilan.
Ciri dari AL adalah mementingkan tujuan, bekerja sama, luwes, gembira, banyak cara, melibatkan emosional dan multi indrawi, serta mengutamakan hasil.
Pembelajaran Akselerasi (Accelerated Learning/AL) merupakan pendekatan yang sistematis terhadap pengajaran untuk seluruh orang yang berisi elemen-elemen khusus, yang ketika digunakan bersama mendorong siswa untuk belajar lebih cepat, efektif dan menyenangkan (Bobby Deporter). Tujuan AL adalah menggugah sepenuhnya kemampuan belajar para pelajar, membuat belajar menyenangkan dan memuaskan bagi mereka dan memberikan sumbangan sepenuhnya pada kebahagiaan, kecerdasan, kompetensi dan keberhasilan mereka sebagai manusia.
Prinsip-Prinsip Pembelajaran Akselerasi
Meier (2002) dan Rose (2003) mengungkapkan prinsip-prinsip Accelerated Learning (AL), yaitu:
1) Belajar melibatkan seluruh pikiran dan tubuh.
2) Belajar adalah berkreasi bukan mengkonsumsi.
3) Kerja sama membantu proses belajar.
4) Pembelajaran berlangsung pada berbagai tingkatan secara Simultan..
5) Belajar berasal dari mengerjakan pekerjaan itu sendiri (dengan umpan balik).
6) Emosi positif sangat membantu pembelajaran.

Elemen-Elemen Pembelajaran Akselerasi
Agar Pembelajaran AL efektif maka dibutuhkan elemen-elemen khusus, yakni:
1. Lingkungan Fisik, perlu diciptakan lingkungan pembelajaran yang nyaman.
2. Musik, dapat membantu siswa rileks dan fokus.
3. Gambar-gambar yang bermakna, informasi atau sugesti yang diberikan oleh gambar-gambar di kelas mampu memberikan uraian yang sesuai dengan topik.
4. Guru, kemampuan suara (tekanan dan intonasi) dapat digunakan untuk menangkap perhatian siswa dan menekankan poin utama.
5. Keadaan Positif, sapaan dan suara yang ramah, penggunaan bahasa yang memotivasi dapat memperlancar dan menambah daya ingat siswa.
6. Seni dan drama, tujuannya adalah agar pembelajaran lebih hidup.

Langkah-langkah Pembelajaran Akselerasi
Ada enam langkah menurut Collin Rose disingkat dengan KUASAI atau MASTER.
K = Kuasai pikiran untuk sukses.
U = Uraikan faktanya.
A = Apa maknanya.
S = Sentakkan ingatan.
A = Ajukan yang diketahui.
I = Instrospeksi.
Bentuk Penyelenggaran
1) Program khusus, siswa yang memiliki kecerdasan luar biasa bersama dengan siswa bekemampuan biasa.
2) Kelas khusus, siswa yang memiliki kemampuan luar biasa ditempatkan pada kelas khusus.
3) Sekolah khusus, siswa yang belajar di sekolah ini adalah mereka yang hanya memiliki kemampuan dan kecerdasan yang luar biasa
Ada banyak hal yang turut mendukung berhasil-tidaknya program ini. Yakni sarana dan prasarana termasuk di dalamnya guru dan buku. Pada kelas ini guru harus memiliki kualifikasi dan kemampuan khusus, berkualitas, berpengalaman, mendapat pelatihan dan selalu siap agar dapat menyesuaikan diri dengan siswanya. Di daerah, jumlah guru yang memenuhi kualifikasi relatif sedikit, dan agak sulit untuk mendatangkan guru dari luar sekolah. Sebab harus mengeluarkan dan menambah anggaran tambahan untuk keperluan itu. Selain itu, buku yang digunakan di kelas ini diambil dari berbagai sumber, tidak berpatokan pada buku itu saja termasuk internet bisa dijadikan acuan sumber informasi. Semua ini jarang sekali dimiliki sekolah yang ada di daerah.
Orang tua yang siswanya masuk kelas akselerasi umumnya sangat mendukung dan antusias. Ini dibuktikan dengan kesanggupan pembayaran uang SPP lebih besar dari siswa.
Sebagian uang itu digunakan untuk membayar honor tambahan guru yang mengajar di kelas akselerasi.

Daftar Rujukan
1). Meier, Dave. 2002. The Accelerated Learning Handbook: Panduan Kreatif & Efektif Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan. Bandung: Kaifa

2). Rose, Colin. 2003. KUASAI Lebih cepat: Buku Pintar Accelerated Learning. Bandung: Kaifa.

Rose, Colin and Nicholl, Malcolm J. 1998. Accelerated Learning For The 21st Century: The Six-Step Plan To Unlock Your Master-Mind. New York: Dell Trade Paperback.

3). Rose, Colin dan Nicholl, Malcolm J. 2002. Accelerated Learning For The 21st Century: Cara Belajar Cepat Abad 21. Bandung: Nuansa

Rabu, 18 November 2009

Mudah Menjadi Wartawan Handal (1) Oleh : Rikson Situmeang S.Pd

Kata jurnalistik diambil dari bahasa Inggris journalistic yang juga berasal dari kata journal atau du jour (bahasa Prancis). Artinya catatan atau berita harian, dimana segala berita pada hari itu termuat dalam lembaran (kertas yang tercetak).
Dari segi kegiatannya, jurnalistik adalah kegiatan kewartawanan dalam mencari, menyusun, menulis, menyunting, dan menerbitkan (mempublikasikan) berita di media massa (baik media massa cetak maupun elektronik).
Secara konseptual, jurnalistik dapat dipahami dari tiga sudut pandang sebagai berikut pertama sebagai proses, jurnalistik adalah “aktivitas” mencari, mengolah, menulis, dan menyebarluaskan informasi kepada publik melalui media massa. Aktivitas ini dilakukan oleh wartawan (jurnalis).
Kedua sebagai teknik, jurnalistik adalah “keahlian” (expertise) atau “keterampilan” (skill) menulis karya jurnalistik (berita, artikel, feature) termasuk keahlian dalam pengumpulan bahan penulisan seperti peliputan peristiwa (reportase) dan wawancara.
Ketiga sebagai ilmu, jurnalistik adalah “bidang kajian” mengenai pembuatan dan penyebarluasan informasi (peristiwa, opini, pemikiran, ide) melalui media massa. Jurnalistik termasuk ilmu terapan (applied science) yang dinamis dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan dinamika masyarakat itu sendiri.
Nah, apakah itu berita? Berita adalah laporan peristiwa yang bernilai jurnalistik atau memiliki nilai berita (news values) aktual, faktual, penting, dan menarik. Berita disebut juga “informasi terbaru”. Jenis-jenis berita antara lain berita langsung (straight news), berita opini (opinion news), berita investigasi (investigative news) dan sebagainya.
Dalam menulis berita ada azas atau lebih dikenal dengan istilah 5 W + 1 H. Wartawan dituntut untuk mematuhi asas 5 W + 1 H yang bertujuan untuk memenuhi kelengkapan berita. Asas ini terdiri dari WHAT (apa yang terjadi), WHO (siapa yang terlibat dalam kejadian tersebut), WHY (mengapa terjadi), WHEN (kapan terjadinya), WHERE (di mana terjadinya), dan HOW (bagaimana cara terjadinya). Dengan memahami dasar-dasar jurnalis tersebut maka sudah bisa memulai untuk menulis berita sederhana (Bersambung)

Wirausaha : Kisah Sukses Soichiro Honda


Cobalah amati kendaraan yang melintasi jalan raya. Pasti, mata anda akan melihat merek Honda, baik berupa mobil maupun motor. Merek kendaraan ini menyesaki padatnya lalu lintas, sehingga layak dijuluki “RAJA JALANAN”.

Namun, pernahkah Anda tahu, sang pendiri “kerajaan” Honda – Soichiro Honda – diliputi kegagalan. Ia juga tidak menyandang gelar insinyur, lebih-lebih Profesor seperti halnya B.J. Habibie, mantan Presiden RI. Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru. “Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya disekitar mesin, motor dan sepeda,” tutur tokoh ini, yang meninggal pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo, akibat mengindap lever.

Saat merintis bisnisnya Soichiro Honda selalu diliputi kegagalan. Ia sempat jatuh sakit, kehabisan uang, dikeluarkan dari kuliah. Namun ia trus bermimpi dan bermimpi. Kecintaannya kepada mesin, mungkin ‘warisan’ dari ayahnya yang membuka bengkel reparasi pertanian, di dusun Kamyo, distrik Shizuko, Jepang Tengah, tempat kelahiran Soichiro Honda. Di bengkel, ayahnya memberi cathut (kakak tua) untuk mencabut paku. Ia juga sering bermain di tempat penggilingan padi melihat mesin diesel yang menjadi motor penggeraknya.

Di situ, lelaki kelahiran 17 November 1906, ini dapat berdiam diri berjam-jam. Di usia 8 tahun, ia mengayuh sepeda sejauh 10 mil, hanya ingin menyaksikan pesawat terbang.

Ternyata, minatnya pada mesin, tidak sia-sia. Ketika usianya 12 tahun, Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda pancal dengan model rem kaki. Tapi, benaknya tidak bermimpi menjadi usahawan otomotif. Ia sadar berasal dari keluarga miskin. Apalagi fisiknya lemah, tidak tampan, sehingga membuatnya rendah diri.

Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Jepang, bekerja Hart Shokai Company. Bosnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Honda teliti dan cekatan dalam soal mesin. Setiap suara yang mencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enam tahun bekerja disitu, menambah wawasannya tentang permesinan. Akhirnya, pada usia 21 tahun, bosnya mengusulkan membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu. Tawaran ini tidak ditampiknya.

Di Hamamatsu prestasi kerjanya tetap membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepat memperbaiki mobil pelanggan sehingga berjalan kembali. Karena itu, jam kerjanya larut malam, dan terkadang sampai subuh. Otak jeniusnya tetap kreatif. Pada zaman itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik meredam goncangan. Ia punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu dengan logam. Hasilnya luarbiasa. Ruji-ruji logamnya laku keras, dan diekspor ke seluruh dunia. Di usia 30, Honda menandatangani patennya yang pertama.

Setelah menciptakan ruji, Honda ingin melepaskan diri dari bosnya, membuat usaha bengkel sendiri. Ia mulai berpikir, spesialis apa yang dipilih? Otaknya tertuju kepada pembuatan Ring Pinston, yang dihasilkan oleh bengkelnya sendiri pada tahun 1938. Sayang, karyanya itu ditolak oleh Toyota, karena dianggap tidak memenuhi standar. Ring buatannya tidak lentur, dan tidak laku dijual. Ia ingat reaksi teman-temannya terhadap kegagalan itu. Mereka menyesalkan dirinya keluar dari bengkel.

Kuliah
Karena kegagalan itu, Honda jatuh sakit cukup serius. Dua bulan kemudian, kesehatannya pulih kembali. Ia kembali memimpin bengkelnya. Tapi, soal Ring Pinston itu, belum juga ada solusinya. Demi mencari jawaban, ia kuliah lagi untuk menambah pengetahuannya tentang mesin. Siang hari, setelah pulang kuliah – pagi hari, ia langsung ke bengkel, mempraktekan pengetahuan yang baru diperoleh. Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah. “Saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak diberi makan, melainkan dijejali penjelasan bertele-tele tentang hukum makanan dan pengaruhnya,” ujar Honda, yang gandrung balap mobil. Kepada Rektornya, ia jelaskan maksudnya kuliah bukan mencari ijasah. Melainkan pengetahuan. Penjelasan ini justru dianggap penghinaan.

Berkat kerja kerasnya, desain Ring Pinston-nya diterima. Pihak Toyota memberikan kontrak, sehingga Honda berniat mendirikan pabrik. Eh malangnya, niatan itu kandas. Jepang, karena siap perang, tidak memberikan dana. Ia pun tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah perang meletus, pabriknya terbakar dua kali. Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Tanpa diduga, gempa bumi meletus menghancurkan pabriknya, sehingga diputuskan menjual pabrik Ring Pinstonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal.

Akhirnya, tahun 1947,setelah perang Jepang kekurangan bensin. Di sini kondisi ekonomi Jepang porak-poranda. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya. Dalam keadaan terdesak, ia memasang motor kecil pada sepeda. Siapa sangka, “sepeda motor” – cikal bakal lahirnya mobil Honda – itu diminati oleh para tetangga. Mereka berbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan stok. Disinilah, Honda kembali mendirikan pabrik motor. Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya. Motor Honda berikut mobinya, menjadi “raja” jalanan dunia, termasuk Indonesia.

Soichiro Honda mengatakan, janganlah melihat keberhasilan dalam menggeluti industri otomotif. Tapi lihatlah kegagalan-kegagalan yang dialaminya. “Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya”, tuturnya. Ia memberikan petuah ketika Anda mengalami kegagalan, yaitu mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru dan berusahalah untuk merubah mimpi itu menjadi kenyataan. Kisah Honda ini, adalah contoh bahwa Suskes itu bisa diraih seseorang dengan modal seadanya, tidak pintar di sekolah, ataupun berasal dari keluarga miskin. Jadi buat apa kita putus asa bersusah hati merenungi nasib dan kegagalan. Tetaplah tegar dan teruslah berusaha, lihatlah Honda sang “Raja” jalanan.(int)

5 Resep keberhasilan Honda:

  1. Selalulah berambisi dan berjiwa muda.
  2. Hargailah teori yang sehat dan temukan gagasan baru.
  3. Senangilah pekerjaan Anda dan usahakan buat kondisi kerja Anda senyaman mungkin.
  4. Carilah irama kerja yang lancar dan harmonis.
  5. Selalu ingat pentingnya penelitian dan kerja sama.


Selasa, 17 November 2009

Ikatan Alumni Skansa Bintan Terbentuk, Citra Saputra Ketua Terpilih



Teknosains : Kedatangan siswa/siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Bintan ke sekolah hari Selasa (16/6) lalu bukan hanya untuk melihat kelulusan. Tetapi juga membentuk yang namanya Ikatan Alumni Skansa Bintan.
Keceriaan terlihat jelas terlihat
di wajah sebanyak 22 siswa-siswi kelas XII yang sudah lulus saat mengikuti rapat pembentukan ikatan alumni di ruang rapat SMKN 1 Bintan. Sebenarnya ada 33 siswa-siswi yang lulus namun yang datang saat itu ke sekolah sebanyak 22 siswa-siswi sebab sebagian sudah berangkat ke Jawa dan Sumatera. Seperti diketahui sebanyak 33 siswa-siswa lulus atau 100 persen.
Kepala SMKN 1 Bintan Drs Wiharjo M.Pd menyampaikan keberadaan ikatan alumni sangat penting dan rapat hari Selasa siang itn merupakan pembentukan Ikatan Alumni pertama SMKN 1 Bintan. Karena memang tamatan kelas XII tahun ajaran 2008/2009 merupakan tamatan perdana SMKN 1 Bintan. Keberadaan Ikatan Alumni Skansa Bintan sangat berarti lantaran para alumni tidak bisa berjalan sendiri-sendiri tetapi harus bekerja sama.
Ada pun manfaat adanya ikatan alumni selain ajang silaturahmi juga membentuk jaringan yang bisa saling membantu. ‘’Memberi informasi atau arahan sesama alumni, itu sudah sangat membantu,’’kata Wiharjo mencontohkan.
Dengan kemajuan teknologi sekarang ini yakni memanfaatkan website atau blog sangat tepat bagi alumni. Kendati tempatnya sangat berjauhan sekali bisa diakses melalui internet.
Singkatnya pembentukan Alumni yang dipandu guru SMKN 1 Bintan Rikson Situmeang S.Pd, Emriyanto S.Pd, Zulfan Efendi S.Pd dan Tahan Aritonang S.Pd. Dari sekian banyak calon maka Citra Saputra terpilih menjadi ketua dan merupakan Ketua Ikatan Alumni Pertama Skansa Bintan. Sama halnya untuk sekretaris dari beberapa calon Ega Pratiwi terpilih menjadi sekretaris. Sedangkan untuk bidang pengembangan website terpilih M Nur Huda dan Bidang Pendataan Sri Astuti.
Sebelum meninggalkan ruangan pengurus yang sudah terpilih mengadakan diskusi tentang rencana pembuatan website atau blog termasuk data-data dan foto-foto yang dibutuhkan untuk website. Untuk masalah foto sumbernya sebagian dari siswa-siswa dan sisanya dari dokumentasi sekolah SMKN 1 Bintan.(RS)

Visi, Misi dan Tujuan SMKN 1 Bintan

Visi SMKN 1 Bintan:
"Terwujudnya insan Terampil, Kompetetif, Berjiwa Wirausaha, Berwawasan Nasionalisme dan Global, dilandasi Iman dan Takwa".





Misi SMKN 1 Bintan:

1.Melaksanakan proses belajar dan mengajar secara efektif & efisien.
2.Menciptakan lingkungan dan suasana belajar dan mengajar yang kondusif nyaman aman.
3.Melengkapi peralatan pembelajaran modern yang dapat menunjang prestasi.
4.Menciptakan komunikasi yang baik antar warga sekolah (Guru, tenaga pendidikan, peserta didik, orang tua siswa dan masyarakat yang tergabung dalam komite sekolah.
5.Melaksanakan aktivitas kegiatan keagamaan sesuai dengan agama masing- masing.
6.Melaksanakan pembinaan dan pemberian reward (pengharaan) kepada semua komponen baik siswa, guru dan karyawan sekolah yang mempunyai prestasi yang baik.
7.Urutan mutu 5 besar SMK Se-provinsi Kepulauan Riau.
8.Menuju pelayanan prima dan KBM dengan E-Learning.
9.Peningkatan disiplin dan etos kerja bewawasan industri.
10.Pencapaian nilai UN rata-rata 6.5

Tujuan SMKN 1 Bintan:
1. Memopersiapkan tamatan yang memiliki kepribadian dan berakhlak mulia sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang kompeten sesuai dengan program keahlian pilihannya.
2. Membekali peserta didik untuk berkarir, mandiri yang mampu beradaptasi di lingkungan kerja sesuai bidangnya dan mampu menghadapi perubahan yang terjadi di masyarakat.
3. Membekali peserta didik sikap profesional untuk mengembangkan diri dan mampu berkompetisi di tingkat nasional, regional dan internasional.
Tt.

Belajar Gratis Montir Diharapkan Menjadi Wirausahawan Muda


Teknosains : Program Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) bekerjasama dengan pendidikan luas sekolah (PLS) dan SMKN 1 Bintan tahun 2009 mengadakan belajar gratis montir. Sebanyak 20 orang peserta ikut dan akan belajar selama 3 bulan.

‘’Kita berharap setelah selesai melaksanakan pendidikan, bisa membentuk kelompok atau membuka usaha sendiri atau lebih dikenal dengan istilah wirausaha,’’kata kepala SMKN 1 Bintan Drs Wiharjo M.Pd belum lama ini.

Pendidikan yang berlangsung selama 3 bulan diisi dengan teori dan praktek. Selama 2 bulan akan belajar di SMKN 1 Bintan dan satu bulan kemudian magang atau on the job training (OJT). Belajar sebanyak 4 kali setiap bulannya di SMKN 1 Bintan dimulai pukul 15.00 WIB sampai pukul 17.30 WIB.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) PLS Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Bintan Drs Suprapto M.Pd yang mewakili kepala Dikpora Drs Ismail M.Pd menyampaikan program tersebut kerjasama dengan kementrian pemuda dan olah raga. Seyogianya program tersebut bekerjasama dengan politeknik, berhubung belum ada Politeknik di Kabupaten Bintan, maka kerjasama dilaksanakan dengan SMKN 1 Bintan. Selama ini menunjukkan bahwa jumlah pengangguran paling banyak di kalangan pemuda, sehingga dengan adanya belajar gratis montir bisa mengurangi jumlah pengangguran.(RS)

Kilas Balik 3 Tahun SMKN 1 Bintan


Teknosains : Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Bintan merupakan SMKN pertama di Kabupaten Bintan yang mulai beroperasi sejak tanggal 17 Juli 2006 lalu, sesuai dengan SK Bupati Bintan No. 239/VII/2006.

Sementara itu peresmian digelar hari Kamis 3 Agustus 2006 oleh Bupati Bintan Ansar Ahmad SE MM. ‘’Saya masih ingat peresmiannya hari Kamis,’’kenang Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Joko Prasetyo S.Pd, Rabu (9/9) lalu.

Jurusan yang dibuka, teknik komputer jaringan (TKJ) dan teknik elektronika industri (TEI) dengan jumlah tenaga pengajar sebanyak 7 orang baik yang masih calon pegawai negeri sipil (CPNS) orang dan guru honor. ‘’Jadi bisa dibayangkan, dengan jumlah guru sebanyak 7 orang kegiatan belajar tetap bisa berjalan kendati gurunya ada yang merangkap mengajar. Satu guru bisa dua atau tiga mata pelajaran,’’tukas Joko Prasetyo.

Jumlah semua siswa perdana sebanyak 42 orang, sebanyak 18 orang siswa jurusan TEI dan sebanyak 24 orang jurusan TKJ. Para lulusan awalnya tidak mau masuk SMKN 1 Bintan, karena dianggap sekolah baru dan informasinya belum diketahui secara mendeteil.

Sedangkan sarana dan prasarana pada saat pembukaan masih sangat minim yang tersedia baru, ruangan lokal dan laboratorium saja. Sementara peralatan praktek, fasilitas listrik dan fasilitas penunjang lain belum ada. ‘’Selama satu semester, praktis hanya belajar teori saja,’’bebernya.

Barulah pada semester kedua berangsur-angsur peralatan berupa komputer dan peralatan elektronika tersedia. Sayangnya belum mencukupi. Ditambah jalan menuju ke sekolah masih becek berhubung belum diaspal. Sudah pasti kalau hujan, jalan licin.

Setahun kemudian tepatnya tahun 2007 lalu, ada penambahan jurusan teknik mekanik otomotif (TMO) dan SMKN 1 Bintan sudah mulai dikenal masyarakat, terutama di wilayah Tanjunguban. Kabar gembiranya sudah ada persaingan untuk bisa masuk menjadi salah seorang siswa/siswi SMKN 1 Bintan.

Tahun 2008, penambahan jurusan terus digalakkan. Buktinya jurusan teknik konstruksi bangunan (TKB) dibuka.

Joko Prasetyo menjelaskan ada pun yang menjadi keunggulan SMKN 1 Bintan diantaranya memiliki kurukulum yang fleksibel sesuai dengan kebutuhan jaman dan kebutuhan pasar. Meningkatkan percaya diri siswa, baik lulus karena sudah terbiasa bekerja, baik melalui praktek kerja industri (Prakerin).

Termasuk tamatannya diminati perusahaan karena sudah memiliki ketrampilan yang memadai. Memberikan pengalaman kerja sehingga lulusan siap untuk membuka lapangan kerja baru atau berwirausaha.(RS)

Senin, 16 November 2009

Siswa SMK1 Bintan Lulus 100 Persen Nilai Rata-rata 7,3


Teknosains : Setelah ditunggu cukup lama maka para siswa-siswa khususnya SMKN 1 Bintan boleh bernafas lega. Bahkan yang lebih mengejutkan lagi, hasil ujian nasional (UN) sangat memuaskan. Bayangkan, sebanyak 33 siswa-siswi dinyatakan lulus semua alias lulus 100 persen. Luar biasa! ‘’Nama-nama siswa sudah ada sama kita dan hasilnya sangat memuaskan, semua siswa lulus atau seratus persen lulus,’’kata Kepala SMKN 1 Bintan Drs.Wiharjo, M.Pd Senin (15/6) beberapa jam sebelum hasil UN diumumkan di website smkn1 Bintan.
Dimana pun siswa-siswa kelas XII berada, bisa melihat atau mengaksese kelulusan di website www.smkn1bintan.sch.id mulai pukul 16.00 WIB sejak Senin (15/6) kemarin. Siswa yang lulus berasal dari jurusan teknik komputer jaringan (TKJ) sebanyak 21 orang dan jurusan teknik elektronika industri (TEI) sebanyak 12 orang. Diantara mereka sebagian sudah ada yang berangkat ke Jawa dan Sumatera beberapa waktu lalu, sehingga pengumuman di website sangatlah tepat. Tidak perlu harus datang ke SMKN 1 Bintan hanya untuk melihat pengumuman. Klik saja website SMKN 1 Bintan maka hasilnya ketahuan.
Sementara itu, hari Senin siang kemarin ada beberapa siswa kelas XII datang ke sekolah SMKN 1 Bintan. Sudah bisa dipastikan hendak melihat kelulusan mereka. Jelas mereka harus bersabar karena pukul 16.00 WIB baru bisa dilihat melalui website SMKN 1 Bintan. Hal lain yang menggembirakan rata-rata kelulusan siswa untuk 3 mata pelajaran yang diUNkan termasuk pelajaran produktif rata-rata 7,3. Pelajaran yang masuk UN yakni Bahasa Indonesia, Matematika dan Bahasa Inggris. Serta pelajaran produktif.
Tahun ini adalah tamatan perdana pelajar SMKN 1 Bintan. Melihat hasil kelulusan yang 100 persen jelas merupakan suatu kebanggaan. Tentu semua ini berkat kerja keras semua pihak, baik siswa, guru, karyawan sekolah dan para orang tua. Selamat kepada semua pelajar kelas XII yang sudah lulus.(RS)