Guru
SMKN 1 Bintan, Joko Prasetiyo, S.Pd yang saat ini sedang tugas belajar di UGM menjadi
Pembicara Pada Seminar Nasional “ Peningkatan Profesionalisme Pengawas Sekolah”
di MM UGM Yogyakarta. Beliau mengambil jurusan Manajemen Kepengawasan
Pendidikan, Program Magister Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis,
Universitas Gadjah Mada.
Program
Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (MM
FEB UGM) dengan inisiasi mahasiswa Kelas Khusus Kemendiknas Angkatan II bekerja
sama dengan Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P2TK) Dirjen
Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Lembaga Penjamin
Mutu Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Seminar Nasional
dengan tema “Peningkatan Profesionalisme Pengawas.” Acara dilaksanakan pada
hari Rabu, 11 Januari 2012 pkl. 08.00-15.00 WIB di Faculty Meeting Room, Kampus
MM FEB UGM Yogyakarta.
Seminar
dibuka dengan sambutan dari Deputi Direktur Bidang Akademik dan Penelitian
Program MM FEB UGM, Nurul Indarti, S.E, Siviløkonom, Cand. Merc., Ph.D. dan
dilanjutkan dengan sambutan dari Dr. Eko Supriyanto, dosen pengajar Kelas
Kemendiknas Program MM FEB UGM, dan Harmanto, M.Si., Ketua Lembaga Penjamin
Mutu Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara ini diikuti oleh kurang lebih
100 mahasiswa Kelas Khusus Kemendiknas Angkatan 1 dan Angkatan 2 yang tengah
menempuh studi di Program MM FEB UGM Kampus Yogyakarta. Acara ini bertujuan
untuk memperbarui paradigma peran pengawas, dari yang semula mengawasi
(control) menjadi membantu (help). Acara ini diharapkan dapat memberikan
pemikiran baru kepada para karyasiswa yang merupakan pengawas dan tenaga
pendidik sekolah menengah dari seluruh penjuru Indonesia tentang peranan
pengawasan pendidikan yang sesungguhnya. Peran pengawas yang selama ini
terkesan hanya mengawasi sekolah seyogyanya dikembalikan kepada peran yang
seutuhnya yaitu untuk membimbing dan mensupervisi pihak sekolah dalam mencapai
visi dan misinya.
From
Control to Help, itulah materi inti yang disajikan dalam seminar ini. Pada
acara ini, mahasiswa Kelas Khusus Kemendiknas Angkatan 2 diberi kesempatan
untuk mempresentasikan ide dan gagasan mengenai kepengawasan pendidikan di
Indonesia mulai dari profil, paradigma, strategi dan penerapannya. Ide dan
gagasan ini dituangkan dalam karya ilmiah berupa karya tulis yang merupakan
tugas akhir matakuliah Fundamentals of Supervision for Education yang diampu
oleh Dr. Eko Supriyanto. Dari semua makalah yang terkumpul, dipilih
sembilan karya tulis terbaik untuk dipresentasikan dalam seminar ini. Sembilan
karya tulis tersebut adalah:
1. ”Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah sebagai Quality Control Mutu
Pendidikan” karya Joko Prasetiyo, staf pengajar SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.
” "Wonder Women, Pengawas Perempuan” karya Cahyaningsih, karyasiswa
yang merupakan staf pengajar di SMK 3 Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, DIY;
3. ”Membangun Citra Positif Pengawas” karya Sutrisno, staf pengajar
SMAN 1 Tanjungsari, Gunung Kidul;
4. ”Model Audit Kinerja Pengawas Sekolah” karya Andi Nasrum, staf
pengajar SMPN 1 Bulukumba, Sulawesi Selatan;
5. ”Supervisi Menuju Paradigma Pengajaran Baru” karya Agus Harmadi,
staf pengajar SMK 3 Wonosari, Gunung Kidul;
6. ”Auto Supervision: Guru sebagai Pengawas Mandiri” karya Arifin,
staf pengajar SMAN 2 Wonosari, Gunung Kidul;
7. ”Reformasi Pengawas Pendidikan di Indonesia” karya Arifah
Suryaningsih, staf pengajar SMKN 2 Sewon, Bantul, DIY;
8. ”Guru yang Menilai Pengawas” karya Jevri Yohanes Cornelis Bolla,
staf pengajar SMKN 1 Kupang, NTT;
9. ”Perlukah Pengawas Sekolah Mempunyai Pengawas?” karya Anis
Sulistyaningtyas, staf pengajar SMPN 1 Gerih, Ngawi, Jawa Timur.
Selain
menyimak presentasi rekan-rekan mereka, para peserta juga mendengarkan
penyampaian informasi dan pengalaman dari narasumber lain yang dihadirkan
yaitu Sri Indah Budiarti, M.Si., salah satu pengawas dari Dinas
Pendidikan Kota Yogyakarta yang pernah terpilih sebagai Pengawas Teladan Dinas
Pendidikan Propinsi DIY. Dari pengalamannya, Sri Indah Budiarti mengakui bahwa
jumlah tenaga pengawas sampai saat ini masih minim sehingga pengawas memiliki
beban kerja yang cukup berat karena harus mengawasi banyak sekolah.
Selain dipergunakan
untuk penyampaian informasi, ide dan gagasan, seminar ini juga dijadikan
sebagai langkah awal menuju pembentukan Asosiasi Pengembang Ilmu Kepengawasan
(APIK). Asosiasi ini nantinya diharapkan dapat menjadi wadah dan wahana bagi
para calon pengawas untuk memajukan dan mewujudkan pendidikan di Indonesia yang
lebih baik. (Red. Teknosain).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar